Terkejut!!! Delapan Hal yang tak Banyak Diketahui Muslim Dunia tentang Al-Aqsha
Masjidil Al- Aqsha |
Satu-satu tempat di dunia yang selalu menjadi rebutan berbagai bangsa dunia adalah Al Quds, Yerusalem. Di sinilah Komplek Masjid Al-Aqsha, masjid tersuci ketiga milik umat Islam berada.
Sepekan terakhir, Israel dinilai telah membatasi dan berupaya mengambil alih area masjid ini. Padahal di lokasi inilah Nabi Muhammad SAW memulai perjalanan Isra' Miraj, seperti yang disampaikan Alquran.
Sepekan terakhir, Israel dinilai telah membatasi dan berupaya mengambil alih area masjid ini. Padahal di lokasi inilah Nabi Muhammad SAW memulai perjalanan Isra' Miraj, seperti yang disampaikan Alquran.
Di tanah ini pula perjalanan para Nabi dan manusia-manusia luar biasa yang menjaga keimanan mereka pada Tuhan yang Esa. Selain itu masih banyak cerita lain sejarah Komplek Masjid Al-Aqsa yang tidak banyak diketahui umat Islam. Dilansir dari Palestinow, setidaknya ada delapan cerita terkait Komplek Masjid Al-Aqsha.
1. Area Kompleks Pernah Dibakar oleh Zionis
Pada 1967, Yerusalem lepas dari tangan Muslim untuk kali ketiga dan berada di bawah kendali Israel. Tentara Israel yang menaklukkan area ini, menurunkan bendera Palestina dari area kubah masjid.
Pemimpin Israel menyadari bahwa kontrol terbuka atas masjid Al-Aqsha akan menjadi provokasi langsung bagi dunia Muslim. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menenangkan umat Islam dunia tenang dan diam.
Selanjutnya, pada 1969 seorang Zionis Australia bertindak sendiri membakar mimbar Nuruddin Zengi dan Masjid Qibly. Kebakaran menyelimuti seluruh Masjid Qibly. Dunia Muslim terbangun dengan pemandangan dan mimpi buruk gerakan Zionis ini.
Warga Palestina putus asa mencoba memadamkan api semampu mereka. Seluruh umat Islam menundukkan penyesalan dan malu atas peristiwa ini. Sejak saat itu, masjid tersebut telah dibangun kembali dan diperbaharui, namun serangan terhadap situs tersuci ketiga ini terus berlanjut hingga hari ini.
Sementara itu, penggalian Israel atas proyek Kuil Solomon yang merusak pondasi seluruh Masjid. Dan kini, banyak pihak menilai Masjid Al-Aqsha bisa hancur.
2. Kubah Batu atau Dome of The Rock, Dibangun Sangat Sederhana di Era Abdul Malik ibnu Marwan.
Apa yang kita lihat di bangunan Kubah Batu atau Dome of The Rock saat ini sangat berbeda seperti awal berdirinya ketika dibangun oleh Khalifah Ummayyah, Abdul Malik ibnu Marwan. Hanya berbahan kayu dengan penutup dari kuningan, timah atau keramik.
Namun hampir 1000 tahun kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Utsmani, Suleiman, lapisan emas khas ditambahkan ke kubah bersama ubin ciri khas Utsmani, dan ke fasad/ornamen bangunan.
1. Area Kompleks Pernah Dibakar oleh Zionis
Pada 1967, Yerusalem lepas dari tangan Muslim untuk kali ketiga dan berada di bawah kendali Israel. Tentara Israel yang menaklukkan area ini, menurunkan bendera Palestina dari area kubah masjid.
Pemimpin Israel menyadari bahwa kontrol terbuka atas masjid Al-Aqsha akan menjadi provokasi langsung bagi dunia Muslim. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menenangkan umat Islam dunia tenang dan diam.
Selanjutnya, pada 1969 seorang Zionis Australia bertindak sendiri membakar mimbar Nuruddin Zengi dan Masjid Qibly. Kebakaran menyelimuti seluruh Masjid Qibly. Dunia Muslim terbangun dengan pemandangan dan mimpi buruk gerakan Zionis ini.
Warga Palestina putus asa mencoba memadamkan api semampu mereka. Seluruh umat Islam menundukkan penyesalan dan malu atas peristiwa ini. Sejak saat itu, masjid tersebut telah dibangun kembali dan diperbaharui, namun serangan terhadap situs tersuci ketiga ini terus berlanjut hingga hari ini.
Sementara itu, penggalian Israel atas proyek Kuil Solomon yang merusak pondasi seluruh Masjid. Dan kini, banyak pihak menilai Masjid Al-Aqsha bisa hancur.
2. Kubah Batu atau Dome of The Rock, Dibangun Sangat Sederhana di Era Abdul Malik ibnu Marwan.
Apa yang kita lihat di bangunan Kubah Batu atau Dome of The Rock saat ini sangat berbeda seperti awal berdirinya ketika dibangun oleh Khalifah Ummayyah, Abdul Malik ibnu Marwan. Hanya berbahan kayu dengan penutup dari kuningan, timah atau keramik.
Namun hampir 1000 tahun kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Utsmani, Suleiman, lapisan emas khas ditambahkan ke kubah bersama ubin ciri khas Utsmani, dan ke fasad/ornamen bangunan.
Post a Comment