Mengapa Bani Israil Terusir dari Tanah Suci(3)?
Kini, kata Imran, orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru bumi, telah pulang kembali ke Tanah Suci, meski mereka tidak memenuhi syaratnya:
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Adz Dzikr bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.” (Al-Anbiyaa: 105). Sebab, banyak di antaranya adalah orang-orang sekuler, bahkan atheis. Selain itu, mereka pun mengusir penduduk Palestina, hanya karena mereka bukan Yahudi. Negara Israel yang mereka dirikan pun menjadi negara yang rasis, tiran, dan arogan.
Apa yang dimaksud dengan Adz-Zikr pada surah al-Anbiyaa ayat (105)? Sebagian ulama menafsirkannya sebagai Lauhul Mahfudz , sebagian lainnya menafsirkannya sebagai Taurat. Imran Hosein lebih cenderung pada penafsiran kedua. Persoalannya, menurut Imran, saat membuka Kitab Taurat, pernyataan itu telah berubah.
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Adz Dzikr bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.” (Al-Anbiyaa: 105). Sebab, banyak di antaranya adalah orang-orang sekuler, bahkan atheis. Selain itu, mereka pun mengusir penduduk Palestina, hanya karena mereka bukan Yahudi. Negara Israel yang mereka dirikan pun menjadi negara yang rasis, tiran, dan arogan.
Apa yang dimaksud dengan Adz-Zikr pada surah al-Anbiyaa ayat (105)? Sebagian ulama menafsirkannya sebagai Lauhul Mahfudz , sebagian lainnya menafsirkannya sebagai Taurat. Imran Hosein lebih cenderung pada penafsiran kedua. Persoalannya, menurut Imran, saat membuka Kitab Taurat, pernyataan itu telah berubah.
“Seseorang telah mengeditnya,” katanya. Yang dimaksud Imran adalah Kitab Ulangan (Deutoronomy) 9:6 yang dalam terjemahan International Standard Version berbunyi: “ Know that it is not because of your righteousness that the LORD your God is giving to you this good land to inherit, for you are a stubborn people .” (Ketahuilah bahwa bukan karena kesalehanmu Tuhanmu, Allahmu, memberikan tanah ini untuk dimiliki; Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk.”
Implikasinya, kata Imran, apakah Yahudi itu atheis, sekuler, menindas manusia, dan tidak berperilaku seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim dan nabi-nabi sesudahnya, Tanah Suci akan tetap menjadi milik mereka.
Tapi, karena tidak memenuhi syarat, mereka tetap tidak akan bisa menjadi pewarisnya. “Hukuman Tuhan justru akan kembali menimpa mereka. Ya’juj dan Ma’juj kini telah membawa orang-orang Yahudi ke Yerusalem. Tapi, mereka dibawa kepada Dajjal, yang akan menimpakan bencana paling buruk dibanding yang telah menimpa mereka,” tandas Imran.
Implikasinya, kata Imran, apakah Yahudi itu atheis, sekuler, menindas manusia, dan tidak berperilaku seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim dan nabi-nabi sesudahnya, Tanah Suci akan tetap menjadi milik mereka.
Tapi, karena tidak memenuhi syarat, mereka tetap tidak akan bisa menjadi pewarisnya. “Hukuman Tuhan justru akan kembali menimpa mereka. Ya’juj dan Ma’juj kini telah membawa orang-orang Yahudi ke Yerusalem. Tapi, mereka dibawa kepada Dajjal, yang akan menimpakan bencana paling buruk dibanding yang telah menimpa mereka,” tandas Imran.
Imran mengutip surah al-A’raf ayat 167 yang menyatakan: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
sumber:repuplika
Post a Comment